Sunday, 25 December 2016

Piramida Pembelajaran Edgar Gale

     Piramida pembelajaran ini adalah suatu bentuk penjelasan bagaimana cara agar kita mampu menguasai materi pelajaran dengan cepat (lebih cerdas). Konsep utamanya diambil dari seorang pakar bernama Edgar Dale pada tahun 1969, yang kemudian diberikan bobot secara persen dalam penelitian-penelitian tentang efektivitas belajar belakangan ini.

      Berdasarkan piramida belajar Edgar Dale, dapat dilihat bahwa model pembelajaran dibagi menjadi 2 yaitu aktif dan pasif. Pada model pembelajaran pasif, 10% ilmu yang bisa diserap dari membaca, sedangkan 20% ilmu yang bisa diserap dari mendengarkan, dengan melihat gambar berkontribusi 30% ilmu yang bisa diserap, dan dengan melihat langsung demonstrasi berkontribusi 50% terhadap ilmu yang bisa diterima. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan kurang efektif apabila hanya mengandalkan membaca, mendengarkan dan melihat gambar saja tanpa diikuti perbuatan dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Pembelajaran dengan cara membaca, mendengarkan, dan melihat gambar termasuk ke dalam model pembelajaran pasif karena siswa tidak berperan aktif dalam mencari dan memahami ilmu pengetahuan, tetapi siswa hanya menerima apa yang disampaikan saja, sedangkan pembelajaran aktif dengan cara misalnya mengatakan, mendiskusikan, dan mengajarkan kembali berkontribusi 70% terhadap ilmu yang bisa diserap, dan bila mengaplikasikan ilmu ke kehidupan nyata berkontribusi 90% terhadap ilmu yang bisa diserap dengan cara ini. Dengan pembelajaran aktif tentunya akan lebih efektif dalam penguasaan materi. 
      Dapat disimpulkan bahwa belajar akan kurang efektif apabila hanya membaca, mendengarkan, dan melihat saja tanpa ditindak lanjuti dalam perbuatan apapun. Belajar yang lebih efektif yaitu dengan pembelajaran aktif, mendiskusikan materi yang didapat baik dari membaca, mendengarkan, dan melihat, lalu mengajarkannya kembali, mempresentasikan, dan juga mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Karena dengan belajar aktif, melibatkan berbagai macam indera saat menerima informasi dan kadang melibatkan emosi dan perasaan dalam bekerja mandiri dan memecahkan suatu masalah sehingga kita akan lebih mudah ingat dan menangkap informasi tersebut. Pengalaman langsung akan memberikan kesan dan paling bermakna karena melibatkan berbagai macam indera yang telah disebutkan sebelumnya, atau pembelajaran seperti ini kita kenal dengan learning by doing. 
      Tetapi model pembelajaran pasif (membaca, mendengar, melihat) merupakan dasar atau modal untuk memulai pembelajaran aktif (diskusi, mengajarkan kembali, presentasi, mengaplikasi dalam kehidupan nyata). Kita tidak akan mampu berdiskusi atau lainnya jika sebelumnya kita belum dibekali oleh ilmu yang diperoleh dengan cara membaca, mendengar ataupun melihat gambar. 
      Selain itu, berdasarkan piramida belajar Edgar Dale, hasil pengalaman belajar dimulai dari hal-hal yang paling konkrit ke hal-hal yang paling abstrak. Semakin kecil hal abstrak maka semakin tinggi pemahaman terhadap suatu ilmu. Begitu pun sebaliknya. Dalam piramida ditunjukan semakin ke atas puncak kerucut maka semakin abstrak media penyampaian ilmu tersebut. Sedangkan menurut Edgar Dale, hasil belajar diperoleh dari pengalaman langsung atau konkrit. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan efektif apabila siswa diupayakan berperan aktif, terlibat langsung, dan media penyampaiannya konkrit sehingga hasil dari pembelajaran tersebut membuat daya ingat siswa terhadap ilmu atau materi menjadi lebih baik. 

Referensi: 
http://www.bppk.kemenkeu.go.idberita-pajak12486-mengenal-piramida-pembelajaran
https://ctl.mesacc.edu/blog/edgar-dales-cone-of-experience-2/

No comments:

Post a Comment